Jumat, 14 November 2008

Kaspersky Masuk MURI Berkat Cek Virus Terbanyak

JAKARTA - Memecahkan rekor memang banyak caranya. Salah satunya yang seperti yang dilakoni oleh vendor anti virus Kaspersky, dengan berhasil mengecek dan membasmi 5000 program mencurigakan yang terdapat di 150 alat elektronik dalam waktu hanya dua jam.

Rekor yang berhasil diraih oleh perusahaan sekuritas Rusia tersebut, dicetak pada sebuah pameran komputer akbar bertitel KOMPUTEXPO yang bertempat di Surabaya pada tanggal 29 Oktober 2008 lalu. Pembuktian ketangguhan Kaspersky tersebut dilancarkan dengan cara mengundang sebanyak-banyaknya pengunjung yang memiliki perangkat elektronik seperti laptop, ke stand mereka. Kemudian perangkat tersebut akan dipindai dengan memberdayakan anti virus terbaru dari Kaspersky. Dari hasil yang berhasil dicapai tersebut, Kaspersky ingin menunjukkan bahwa mereka masih menjadi pembasmi virus terpercaya.

"Kaspersky sangat serius dengan apa yang kami lakukan. Rekor yang berhasil kami capai ini ingin menunjukkan kepada publik bahwa kualitas produk kami bisa dipercaya walaupun baru enam bulan terakhir ini fokus memasuki pasaran Indonesia,? papar kepala dari Kaspersky Lab?s untuk kawasan Asia Tenggara, Gun Suk Ling, ketika ditemui di bilangan Sudirman beberapa waktu lalu

]"Hal itu didasarkan oleh negara Indonesia yang merupakan salah satu negara yang paling banyak dijadikan sasaran serangan virus," tambah Ling lagi.

Selagi membahas soal kecenderungan Indonesia menjadi tempat menjamurnya serangan virus, Ling juga menyinggung keprihatinannya tentang betapa tinggi volume pembajakan di Indonesia.

"Pada sepuluh tahun yang lalu saja Indonesia sudah mencapai angka 99 persen untuk pembajakan. Angka itu kini menurun menjadi 84 persen sehubungan dengan hadirnya Business Software Alliance (BSA) sebagai pengontrol peredaran software-software ilegal," ungkap Ling.

Menurut Ling, hal tersebut berpengaruh juga pada Kaspersky yang notabene merupakan perlindungan anti virus berbayar.

"Menurut saya pemerintah harus lebih turun tangan dalam masalah ini karena pihak pemerintahan memegang peranan cukup penting," tegasnya.

Senin, 10 November 2008

Robot Minta SBY Aktifkan Sistem Peringatan Tsunami

JAKARTA - Sebuah robot berwarna biru-merah tiba-tiba datang kepada presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan memintanya untuk menekan tombol tanda aktifasi Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).

"Terima kasih Bapak Presiden telah mengaktifkan Indonesia Tsunami Early Warning System," ujar sang robot usai SBY menekan tombol di layar monitor yang disediakan paniti di BMG Kemayoran Jakarta, (11/11/2008).

Namun jangan bayangkan robot yang berbicara dengan presiden tersebut adalah besi yang menyerupai manusia dan bisa bicara. Ia hanyalah robot digital yang muncul di big screen depan panggung.

Dalam peluncuran InaTEWS ini Presiden Yudhoyono meminta kepada semua pihak untuk menjaga fasilitas yang dapat memberikan peringatan datangnya bencana tsunami ini.

"Kepada instansi teterkait ntuk memelihara sebaik-baiknya pada sensor-sensor gempa, fasilitas maupun prosesing dan pemeliharaan terhada sistem back up untuk antisipasi jika sistem utama tberhenti bekerja," urai Yudhoyono.

Berdasarkan laporan ketua Badan Metereorologi Klimatologi dan Geofisika Sri Woro B Harijono empat pelampung sensor (bouoy) dari enam yang tersedia telah hilang dicuri oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Dalam acara ini presiden juga mengunjungi operational room Ina TEWS dan menekan sirine yang telah dipasang di 20 titik daerah di Indonesia yang berbunyi secara bersamaan melalui ruang operasi.